Sejarah Kelam Alat Tempur China, Ban Tank Rontok, Rudal Gagal, Hingga Meriam Yang Tewaskan Prajurit TNI



Main Battle Tank terbaru buatan Tiongkok, ZTZ-96B rontok saat mengikuti Tank Biathlon, sebuah lomba antartank angkatan darat kelas dunia di kota Alabino, Rusia. Seperti nampak di beberapa foto yang dirilis media lokal Rusia, roda tank Tiongkok itu lepas saat digeber di arena lomba.



Lomba ini menjadi ajang promosi bagi Tiongkok untuk memamerkan varian terbaru dari ZTZ-96. Varian sebelumnya ZTZ-96A sudah diproduksi sejak tahun 1990-an dan hingga saat ini masih aktif beroperasi di Angkatan Darat Tiongkok.

Jika dilihat sekilas, penampilan tank Tiongkok terbaru ini tidak berbeda dari pendahulunya. Namun dalam presentasinya di Tank Biathlon, delegasi Tiongkok mengatakan bahwa hampir seluruh persenjataan tank buatan Norinco ini sudah diganti dengan persenjataan yang lebih mutakhir.

Walau salah satu tank Tiongkok ini rontok di Tank Biathlon, namun Tiongkok berhasil meraih medali perak di ajang itu. Tank Biathlon sendiri digelar sejak tanggal 30 Juli hingga 13 Agustus 2016 lalu.

Video di youtube sudah dihapus, silakan tonton video di bawah ini





Sumber Artikel: Angkasa, Video Youtube





Perintah Jokowi Untuk Peluncuran Rudal C705 Gagal, Wartawan Kecewa




Perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal didengar oleh KRI Clurit yang akan meluncurkan rudal C705 tepat waktu. Nah saat berpindah ke kapal satunya untuk meluncurkan rudal C705 cadangan, tiba-tiba rudal jelajal C705 meluncur. Walhasil para wartawan melongo tak bisa mengabadikan rudal balistik jarak menengah kerjasama Indonesia dan China itu.


Begini kronologisnya, di geladak paling atas di KRI Banjarmasin. Tempat dimana Panglima Tertinggi TNI ini menyaksikan langsung jalannya puncak latihan perang TNI AL, Armada Jaya XXXIV 2016 di Perairan Banongan, Situbondo, Jatim.


Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuju podium dan meraih microphone untuk memberi aba-aba dan komando.
Presiden ketujuh RI ini sangat antusias untuk menjadi saksi kedigdayaan percobaan ini.

Atas perintah Panglima Tertinggi TNI tersebut, tiga iring- iringan KRI siaga dan siap meluncurkan rudal C705. Rudal dengan daya jangkau sampai 140 KM. Harga satu rudal buatan joint venture Indonesia China ini sekitar Rp 20 miliar.

Ketiga KRI itu adalah KRI Celurit 641. Persis di belakangnya KRI Kunjang 642. Jika kapal pertama gagal menembakkan rudal, kapal kedua yang menggantikannya.

Sementara kapal ketiga KRI Layang 635 yang juga membawa rudal C805.

Usai MC mempersilakan, Jokowi pun mengambil alih komando latihan.

“Pasopati Satu… Di sini Presiden Republik Indonesia. Laksanakan penembakan rudal… ” perintah Jokowi. Lalu penghitungan mundur dimulai
“Perhitungan mundur.. 10…9…8…7…6…5…4…3…2…1.
Awas … Tembak!,” perintah Jokowi.

Presiden Jokowi terus memusatkan perhatiannya pada iring-iringan tiga kapal pengangkut rudal buatan China. Dia terus berdiri. Tampak Presiden ini hanya tersenyum nyengir karena hingga hitungan terakhir, rudal tetap tak meluncur.

Setidaknya gagal ditembakkan sesuai waktu. Dalam skenarionya, rudal itu membidik sasaran di KRI Karimata yang akan dimusnahkan. Kapal ini sekitar 55,5 KM dari perairan Banongan.

Karena tak kunjung meluncur si rudal C705 . Jokowi pun memutuskan kembali dari podium ke kursi awal. Kemudian ngobrol dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmanyo dan KASAL Laksamana TNI Ade Supandi.

Keduanya terus mendampingi Jokowi selama latihan perang TNI AL Armada Jaya. Selain keduanya ada Mensegneg Pratikno, Gubernur Jatim Soekarwo dan pejabat kementerian lainnya.

Sesuai jalan cerita dan pernyataan MC dalam simulasi latihan perang itu, rudal canggih itu bisa tepat meledakkan sasaran dalam waktu tiga menit lebih 24 detik. Namun dalam waktu sekitar lima menit, rudal tidak juga meluncur.

Karena KRI Celurit gagal meledakkan rudal, MC pun mengajak rombongan Presiden untuk melihat KRI kedua, KRI Kunjang. KRI ini yang menggantikan peran KRI pertama karena gagal meluncurkan rudal.

Namun tiba-tiba, suara desingan rudal meluncur dari KRI Celurit, kapal pertama. Jokowi pun tampak kaget karena kapal pertama yang dinyatakan gagal meluncurkan rudal ternyata delay selama lima menit. Media yang sudah terlanjur mengarahkan kamera ke kapal kedua pun tak bisa mengabadikan rudal ditembakkan dari kapal pertama.





Meriam buatan Cina meledak, 3 prajurit TNI meninggal dunia


Meriam buatan Cina bermerek Chang Chong meledak saat gladi bersih Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Tanjung Datuk, Natuna, Kepulauan Riau, siang tadi. Tiga prajurit TNI meninggal dunia dan sejumlah prajurit lainnya mengalami luka serius.

Rencananya gladi bersih itu dalam rangka persiapan latihan PPRC yang akan disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi pada tanggal 19 Mei 2017.

Anggota Komisi I DPR RI, Elnino Husein Mohi meminta TNI untuk segera memberikan keterangan terkait peristiwa tersebut.

"TNI perlu memberikan penjelasan resmi dan detail mengenai kejadian ini. Komisi I DPR RI perlu mengundang pihak Mabes TNI dan Kemenhan untuk memperoleh penjelasan yang detail dan reliabel," kata Elnino di Jakarta, hari ini.



Dia menjelaskan, korban luka-luka mesti segera diselamatkan. Sedangkan yang meninggal dunia mesti dikembalikan kepada keluarga dengan permintaan maaf dan pemberian penghargaan yang pantas kepada almarhum.

Elnino juga meminta TNI segera mengklarifikasi mengenai proses pembelian alutsista serta sistem quality control yang dijalankan oleh TNI.

"Saya percaya TNI masih dapat diandalkan untuk menjaga Republik ini, tapi jangan sampai kejadian spt ini akan menurunkan wibawa TNI di mata nasional atau di mata internasional

Berikut nama-nama korban akibat ledakan meriam Chang Chong sebagaimana yang dikirim oleh Arhanud I Natuna :

Korban meninggal dunia
1. Pratu Marwan
2. Praka Edy
3. Pratu Ibnu Hidayat

Korban luka:
1. Serda Alpredo Siahaan, mengalami jari tangan kanan putus, paha kanan luka kena percikan peluru
2. Prada Danar, mengalami luka akibat percikan peluruh di paha kanan.
3. Pratu Ridai, terkena serpihan peluru di lutut kaki kiri dan tengah dirawah di tenda kesehatan lapangan
4. Pratu Didi Hardianto luka ringan di tangan kiri akibat terkena serpihan peluru
5. Sertu Blego Switage luka akibat serpihan peluru pada tangan kiri dan perut
6. Pratu Bayu Agung, terkena percikan peluru di bagian leher kanan dan paha sebelah kanan
7. Kapten Arh Herubelum

0 Response to "Sejarah Kelam Alat Tempur China, Ban Tank Rontok, Rudal Gagal, Hingga Meriam Yang Tewaskan Prajurit TNI"

Posting Komentar