Bela Jokowi, Hanura bantah tudingan SBY soal penyebar hoax berkuasa



Jokowi naik panser Anoa. ©2017 merdeka.com/arie basuki 

Cuitan Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono yang menyatakan juru fitnah dan penyebar isu hoax tengah berada di pusaran kekuasaan, mengundang reaksi banyak pihak, salah satunya Hanura sebagai partai pendukung pemerintah. Hanura membela pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. 

Ketua DPP Partai Hanura Dadang Rusdiana meminta SBY untuk tidak asal menuduh Jokowi dan jajarannya. Menurutnya setiap pemerintahan punya plus dan minusnya sendiri. Untuk itu, SBY seharusnya bisa menghormati dan mendukung Jokowi.

"Dulu presidennya Pak SBY dengan segala kelebihan dan kekurangan. Sekarang Pak Jokowi dengan segala kelebihan dan kekurangannya pula," kata Dadang saat dihubungi, Jumat (20/1).

"Tetapi karena sekarang Presidennya Pak Jokowi maka kita dukung, kita hormati posisi presiden ini jangan sampai dituduh lain-lain. Apalagi penyebar hoax, yang benar saja, enggak ada model jokowi seperti itu," tegas Dadang. 

Menurutnya, kondisi sosial dan politik tengah memanas. Mulai dari dinamika persaingan jelang pencoblosan di Pilkada 15 Februari mendatang, serangkaian demonstrasi akbar, serta mencuatnya kasus-kasus hukum yang tengah di tangani Polri. 

Dadang meminta semua elit partai politik melontar pernyataan bernada provokatif yang berpotensi memperkeruh suasana. Imbas pernyataan provokatif dan saling menyalahkan itu akan membuat persatuan dan kesatuan bangsa terpecah. 

"Tapi kan tidak boleh semuanya ini mengorbankan sesuatu yang lebih besar, yaitu persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu semua harus bisa menjaga diri, rem pernyataan-pernyataan yang provokatif atau saling menyalahkan," tegasnya. 

Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengaku prihatin dengan dengan kondisi sosial dan politik Indonesia saat ini. SBY menyebut juru fitnah dan penyebar hoax sudah berkuasa.

"Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar "hoax" berkuasa dan merajalela. Kapan rakyat dan yang lemah menang? *SBY*" kicau SBY dalam akun twitternya, Jumat (20/1).

Tanda *SBY* merupakan pernyataan jika cuitan itu ditulis sendiri oleh SBY.

Cuitan yang ditulis sekitar pukul 14.00 WIB itu ramai dikomentari netizen dan menimbulkan pro dan kontra. Ada yang meminta SBY langsung saja melapor pada polisi kalau tahu siapa yang menyebarkan hoax. Tak perlu curhat di media sosial.

Banyak pula yang mendukung cuitan SBY. "Saya lebih senang di jaman bapak," dukung seorang netizen.
[cob]

0 Response to "Bela Jokowi, Hanura bantah tudingan SBY soal penyebar hoax berkuasa"

Posting Komentar