SUBHANALLAH...!!! Akhir Nya terungkap sudah,,, ternyata "tahlilan 7 hari"........baca selengkapnya...!!!Billaahi taufiq wal hidayah ,,, TOLONG BANTU SEBAR KAN !!!




Imam Al-Hafidz Jalaluddin As-Suyuthi Asy-Syafi’i rahimahullah (salah satu pengarang kitab tafsir Jalalain) didalam Al-Hawi Lil-Fatawi bercerita kalau aktivitas ‘tahlilan’ berupa memberikan makan ketika 7 hri sehabis kematian yaitu amalan yg tidak pernah ditinggalkan oleh umat Islam di Makkah maupun Madinah. Hal semacam itu berjalan hingga periode dianya :

أن سنة الإطعام سبعة أيام، بلغني أنها مستمرة إلى الآن بمكة والمدينة، فالظاهر أنها لم تترك من عهد الصحابة إلى الآن، وأنهم أخذوها خلفا عن سلف إلى الصدر الأول 

“Sesungguhnya sunnah memberi makan ketika 7 hri, sudah sampai kepadaku bahwa sebenarnya amalan ini berkelanjutan dikerjakan sampai sekarang ini (yakni periode Al-Hafidz sendiri) di Makkah & Madinah. Sehingga dengan cara dhahir, amalan ini tidak pernah di tinggalkan sejak periode para shahabat Nabi hingga periode saat ini (periode Al-Hafidz As-Suyuthi), & sebenarnya generasi yg datang kemudian telah mengambil amalan ini daripada salafush shaleh hingga generasi awal Islam. & di dalam kitab-kitab tarikh waktu memaparkan tentang beberapa Imam, mereka mengemukakan “manusia (umat Islam) menegakkan amalan diatas kuburnya selama 7 hri dgn membaca Al-Qur’an’. 1

Tentang ini kembali diceritakan oleh Al-‘Allamah Al-Jalil Asy-Syaikh Al-Fadlil Muhammad Nur Al-Buqis di dalam kitab dia yg kusus membahas aktivitas tahlilan (kenduri arwah) yaitu “Kasyful Astaar” dgn menaqal perkataan Imam As-Suyuthi :

أن سنة الإطعام سبعة أيام بلغني و رأيتهأنها مستمرة إلى الأن بمكة والمدينة من السنة 1947 م إلى ان رجعت إلى إندونيسيا فى السنة 1958 م. فالظاهر انها لم تترك من الصحابة إلى الأن وأنهم أخذوها خلفاً عن سلف إلى الصدر الإول. اه. وهذا نقلناها من قول السيوطى بتصرفٍ. وقال الإمام الحافظ السيوطى : وشرع الإطعام لإنه قد يكون له ذنب يحتاج ما يكفرها من صدقةٍ ونحوها فكان فى الصدقةِ معونةٌ لهُ على تخفيف الذنوب ليخفف عنه هول السؤل وصعوبة خطاب الملكين وإغلاظهما و انتهارهما. 

Sungguh sunnah memberi makan selama 7 hri, sudah sampai informasi kepadaku & saya lihat sendiri bahwa tentang ini (kenduri berikan makan 7 hri) berkelanjutan sampai sekarang ini di Makkah & Madinah (selalu ada) dari th 1947 M hingga saya kembali Indonesia th 1958 M. Jadi kenyataannya amalan itu memanglah lah tidak pernah di tinggalkan mulai sejak masa sahabat nabi hingga saat ini, & mereka terima (memperoleh) langkah seperti itu dari salafush shaleh sampai periode awal Islam. Ini saya nukil dari perkataan Imam Al-Hafidz As-Suyuthi dgn sedikit pergantian. Al-Imam Al-Hafidz As-Suyuthi bicara : “disyariatkan berikan makan (shadaqah) karena ada mungkin saja orang mati memiliki dosa yg membutuhkan satu penghilangan dgn shadaqah & semisalnya, hingga jadilah shadaqah itu sbg pertolongan baginya utk membantu dosanya agar diringankan baginya dahsyatnya pertanyaan kubur, susahnya menghadapi menghadapi malaikat, kebegisannyaa & gertakannya”. 2

Istilah 7 hri sendiri didasarkan pada kisah shahih dari Thawus yg mana sebahagian ulama menyampaikan kalau kisah itu juga atas taqrir dari Rasulullah, sebahagian juga menyampaikan hanya dilakukan oleh beberapa sahabat & tidak sampai pada periode Rasulullah.

1 Al-Hawi Al-Fatawi 2/234 Lil-Imam Al-Hafidz Jalaluddin As-Suyuthi.
2 Kasyful Astaar Lil-‘Allamah Al-Jalil Muhammad Nur Al-Buqir, dia yaitu murid dari ulama besar seperti Syaikh Hasan Al-Yamani, Syaikh Sayyid Muhammad Amin Al-Kutubi, Syaikh Sayyid Alwi Abbas Al-Maliki, Syaikh ‘Ali Al-Maghribi Al-Maliki, Syaikh Hasan Al-Masysyath & Syaikh Alimuddin Muhammad Yasiin Al-Fadani.


sumber : http://www.9mediaislam.com/2016/06/subkhanallooh-terungkap-sudah-ternyata.html

0 Response to "SUBHANALLAH...!!! Akhir Nya terungkap sudah,,, ternyata "tahlilan 7 hari"........baca selengkapnya...!!!Billaahi taufiq wal hidayah ,,, TOLONG BANTU SEBAR KAN !!!"

Posting Komentar